Solusi strategis meliputi pengembangan jaringan, penggunaan RME terintegrasi seperti yang ditawarkan oleh eHealth.co.id, serta otomatisasi proses pengiriman data, membantu faskes mencapai target 100%. Dengan langkah konkret ini, Indonesia berada di jalur yang tepat menuju ekosistem kesehatan digital yang terpadu.Untuk menghadapi tantangan dalam implementasi SATUSEHAT, penting bagi setiap fasilitas kesehatan (faskes) di Indonesia untuk mengetahui solusi yang dapat membantu mereka memenuhi deadline koneksi dan pengiriman data 100% sebelum 31 Desember 2024. Berikut adalah beberapa solusi strategis untuk mengatasi tantangan utama, sekaligus mencapai target yang ditetapkan.

1. Pengembangan dan Peningkatan Infrastruktur Digital di Faskes

Tantangan: Infrastruktur teknologi yang tidak merata, terutama di wilayah terpencil, menyebabkan keterbatasan akses internet dan perangkat IT. Hal ini menghambat faskes untuk melakukan koneksi dan pengiriman data secara efektif.

Solusi: Pemerintah dapat bekerja sama dengan penyedia internet lokal untuk memperluas cakupan jaringan ke daerah-daerah yang belum terjangkau atau mengalami akses terbatas. Selain itu, dukungan anggaran untuk pengadaan perangkat keras yang memadai perlu dialokasikan agar semua faskes memiliki peralatan yang sesuai. Langkah-langkah ini akan memastikan konektivitas internet yang lebih baik untuk mendukung integrasi data secara real-time.

2. Penerapan Sistem Rekam Medis Elektronik (RME) yang Kompatibel dengan SATUSEHAT

Tantangan: Banyak faskes belum memiliki sistem pencatatan digital yang seragam atau sesuai standar SATUSEHAT, sehingga mengakibatkan kesulitan dalam pengiriman data.

Solusi: Pemanfaatan RME yang sudah terintegrasi dengan SATUSEHAT, seperti sistem yang ditawarkan oleh eHealth.co.id, dapat menjadi solusi bagi faskes untuk menyinkronkan data pasien. Sistem ini memastikan bahwa format dan kode data sesuai dengan standar nasional. Dengan RME yang kompatibel, proses pengiriman data dapat berlangsung secara otomatis, sehingga membantu faskes mencapai target 100% pengiriman data ke SATUSEHAT.

3. Peningkatan Kapasitas dan Pemahaman SDM

Tantangan: Banyak tenaga kesehatan yang belum terbiasa atau kurang memahami teknologi, sehingga proses digitalisasi dan pengiriman data sering terhambat oleh keterbatasan SDM.

Solusi: Faskes perlu memberikan pelatihan kepada staf tentang manajemen data digital dan pengoperasian RME. Selain itu, penyedia teknologi seperti eHealth.co.id dapat mendampingi faskes dalam proses transisi untuk memastikan SDM dapat beradaptasi dengan teknologi baru. Dengan demikian, seluruh staf dapat menjalankan tugas dengan efektif dalam rangka mencapai target integrasi data SATUSEHAT.

4. Penerapan Standar Keamanan Data yang Ketat

Tantangan: Adanya kekhawatiran terhadap keamanan dan privasi data pasien yang dikirimkan ke SATUSEHAT, terutama terkait potensi kebocoran atau penyalahgunaan data.

Solusi: Faskes perlu memastikan bahwa semua data dienkripsi sebelum dikirimkan ke SATUSEHAT. Penggunaan sistem yang memenuhi standar keamanan nasional dan internasional akan membantu menjaga kerahasiaan data pasien. Dengan demikian, faskes bisa yakin bahwa data yang dikirimkan terlindungi dengan baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.

5. Pemanfaatan Sistem Otomatisasi untuk Pengurangan Beban Administratif

Tantangan: Beban administratif yang tinggi mengganggu fokus tenaga medis dalam pelayanan kesehatan langsung kepada pasien.

Solusi: Sistem otomatisasi, seperti RME yang terintegrasi dengan SATUSEHAT, dapat membantu dalam mengurangi beban administratif. Sistem ini memungkinkan data pasien dikirimkan secara otomatis tanpa harus dilakukan secara manual. Dengan solusi otomatisasi ini, tenaga medis dapat lebih fokus pada pelayanan pasien, sementara data tetap dapat dikirim sesuai standar dan target waktu yang ditentukan.

Cek capaian pengiriman data di dashboard SatuSehat

Langkah-Langkah Khusus Menuju Target 100% Koneksi dan Pengiriman Data Sebelum 31 Desember 2024

Agar seluruh faskes di Indonesia mencapai target koneksi dan pengiriman data 100% sebelum 31 Desember 2024, berikut adalah beberapa langkah tambahan yang dapat dilakukan:

1. Audit Internal Kesiapan Digital Faskes: Faskes perlu melakukan audit internal untuk memastikan kesiapan infrastruktur dan sistem yang ada. Audit ini bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan teknis yang diperlukan, mulai dari perangkat keras hingga jaringan internet yang stabil.

2. Penggunaan Sistem RME Terintegrasi: Faskes disarankan menggunakan RME yang mendukung integrasi langsung dengan SATUSEHAT, seperti yang dikembangkan oleh eHealth.co.id. Dengan sistem ini, faskes dapat mengirimkan data secara otomatis sesuai dengan standar yang ditentukan, sehingga mencapai target koneksi dan pengiriman data 100% menjadi lebih realistis.

3. Monitoring dan Pelaporan Berkala: Pemerintah dapat melakukan monitoring dan memberikan umpan balik kepada faskes secara berkala mengenai status koneksi dan pengiriman data. Laporan berkala ini membantu faskes memahami pencapaian mereka, serta memberikan panduan jika terjadi kendala teknis.

4. Pelatihan dan Sosialisasi secara Intensif: Untuk meningkatkan pemahaman SDM tentang SATUSEHAT, pelatihan intensif perlu dilakukan dengan melibatkan seluruh komponen faskes. Sosialisasi yang komprehensif akan membantu mengurangi kesalahan dan memastikan semua staf memahami proses dan standar yang diperlukan.

Penutup

SATUSEHAT adalah langkah besar menuju digitalisasi kesehatan di Indonesia. Namun, untuk mencapai target koneksi dan pengiriman data 100% pada 31 Desember 2024, faskes perlu mengatasi berbagai tantangan melalui solusi teknologi, pelatihan, dan infrastruktur yang memadai. Solusi seperti RME dari eHealth.co.id menawarkan kemudahan dalam pengelolaan dan pengiriman data, serta menjadi langkah konkret bagi faskes dalam memenuhi standar SATUSEHAT. Dengan pendekatan yang tepat, Indonesia dapat menciptakan ekosistem kesehatan digital yang terpadu dan siap menghadapi era kesehatan digital di masa mendatang.