Pemeriksaan rutin oleh bidan selama kehamilan dan setelah bayi lahir sangat penting untuk memastikan kesehatan ibu dan anak. Bidan melakukan serangkaian tes untuk memantau kondisi ibu hamil, seperti pengukuran berat badan, tekanan darah, dan denyut jantung janin, serta melakukan pemeriksaan bayi baru lahir, termasuk pengukuran berat badan, refleks, dan imunisasi.

Pemeriksaan rutin selama kehamilan dan setelah kelahiran bayi merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan ibu dan anak. Bidan, sebagai tenaga kesehatan yang berperan penting dalam perawatan ibu hamil dan bayi, melakukan serangkaian pemeriksaan yang dirancang untuk memantau kesehatan keduanya. Dalam artikel ini, kita akan membahas tahapan-tahapan pemeriksaan ibu hamil dan bayi serta pentingnya pemeriksaan ini untuk memastikan kehamilan yang sehat dan perkembangan bayi yang optimal.

Pemeriksaan Ibu Hamil

Selama masa kehamilan, bidan melakukan beberapa pemeriksaan rutin untuk memastikan kesehatan ibu dan perkembangan janin. Berikut adalah beberapa pemeriksaan yang dilakukan:

1. Pemeriksaan Fisik dan Berat Badan

Pemeriksaan fisik dasar seperti pengukuran berat badan ibu sangat penting untuk menilai apakah kenaikan berat badan sesuai dengan tahap kehamilan. Kenaikan berat badan ideal selama kehamilan berkisar antara 11 hingga 16 kg untuk ibu dengan berat badan normal sebelum hamil. Kenaikan berat badan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi bisa menandakan masalah seperti preeklamsia atau diabetes gestasional.

2. Pengukuran Tekanan Darah

Tekanan darah ibu harus dipantau secara teratur, dengan nilai tekanan darah ideal sekitar <140/90 mmHg. Tekanan darah tinggi selama kehamilan dapat menjadi tanda preeklamsia, yang memerlukan intervensi medis segera.

3. Pemeriksaan Denyut Jantung Janin

Pada trimester kedua, bidan mulai memantau denyut jantung janin, dengan nilai normal sekitar 110-160 denyut per menit (bpm). Pemeriksaan ini biasanya dilakukan dengan alat Doppler untuk memastikan kesehatan bayi dalam kandungan.

4. Pengukuran Tinggi Fundus

Bidan mengukur tinggi fundus, yaitu jarak antara puncak rahim dan tulang kemaluan, untuk memantau perkembangan janin. Nilai ideal tinggi fundus akan bervariasi tergantung pada usia kehamilan, misalnya pada minggu ke-20 tinggi fundus biasanya sekitar 20 cm dari tulang kemaluan.

5. Pemeriksaan Urin

Pemeriksaan urin dilakukan untuk mendeteksi kadar protein atau gula yang abnormal. Kadar protein yang tinggi dapat mengindikasikan preeklamsia, sementara kadar gula yang tinggi mungkin menandakan adanya diabetes gestasional.

6. USG Kehamilan

USG dilakukan untuk memeriksa perkembangan janin, posisi plasenta, dan memastikan tidak ada kelainan struktural pada bayi. Pemeriksaan USG penting untuk memastikan pertumbuhan janin sesuai dengan usia kehamilan. Pada minggu ke-20, berat janin ideal adalah sekitar 300 gram dengan panjang sekitar 25 cm.

7. Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan darah untuk mengidentifikasi kemungkinan anemia (hemoglobin ideal pada ibu hamil adalah >11 g/dL), infeksi, atau masalah golongan darah dan Rh faktor juga dilakukan. Pemeriksaan ini membantu bidan mendeteksi dan mengelola potensi masalah yang bisa membahayakan ibu dan bayi.

Pemeriksaan Bayi Baru Lahir

Setelah bayi lahir, pemeriksaan terus dilakukan oleh bidan untuk memastikan bayi dalam kondisi sehat. Berikut adalah beberapa pemeriksaan yang dilakukan:

1. Pemeriksaan Fisik Lengkap

Pemeriksaan fisik bayi dilakukan untuk memeriksa kondisi kulit, kepala, leher, mata, mulut, jantung, paru-paru, perut, dan alat kelamin. Pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan tidak ada cacat lahir atau kelainan fisik.

2. Pengukuran Berat Badan dan Panjang Bayi

Berat badan ideal bayi baru lahir berkisar antara 2,5 hingga 4 kg, dengan panjang sekitar 48-53 cm. Berat badan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi bisa menandakan masalah kesehatan yang perlu dipantau.

3. Pemeriksaan Refleks Bayi

Bidan akan memeriksa refleks bawaan bayi, seperti refleks menggenggam dan refleks menghisap, untuk memastikan sistem saraf bayi berfungsi dengan baik.

4. Skrining Bayi Baru Lahir

Skrining ini mencakup tes darah untuk mendeteksi penyakit genetik atau metabolik tertentu, seperti hipotiroidisme kongenital atau fenilketonuria. Skrining pendengaran juga dilakukan untuk mengidentifikasi masalah pendengaran sejak dini.

5. Pemeriksaan Imunisasi

Bayi akan menerima imunisasi pertama mereka (seperti hepatitis B) segera setelah lahir. Bidan akan memastikan bahwa bayi mendapatkan imunisasi yang sesuai dengan jadwal imunisasi nasional.

6. Pemeriksaan Pertumbuhan dan Perkembangan

Setelah pemeriksaan awal, bidan akan terus memantau pertumbuhan bayi secara berkala, mencatat berat badan, panjang badan, serta lingkar kepala (nilai ideal lingkar kepala bayi baru lahir berkisar 32-36 cm). Perkembangan motorik dan sensorik bayi juga diperiksa untuk memastikan bayi tumbuh sesuai dengan tahapan perkembangan yang seharusnya.

Pentingnya Pemeriksaan Rutin Ibu Hamil dan Bayi

Pemeriksaan rutin oleh bidan selama kehamilan dan setelah melahirkan sangat penting untuk memastikan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan sehat. Pemeriksaan ini memungkinkan bidan untuk mendeteksi masalah lebih awal, seperti komplikasi kehamilan, kelainan pada janin, atau masalah kesehatan pada bayi baru lahir.

Rekam Medis Elektronik dalam Pemeriksaan Ibu Hamil dan Bayi

Saat ini, semakin banyak bidan yang menggunakan rekam medis elektronik (RME) untuk mencatat hasil pemeriksaan ibu hamil dan bayi. RME memudahkan bidan dalam mendokumentasikan setiap langkah pemeriksaan secara lebih mudah dan cepat, mengakses riwayat medis kapan saja, serta memberikan perawatan yang lebih personal berdasarkan data yang terintegrasi.

Dengan pemeriksaan yang tepat dan terintegrasi dengan RME, bidan dapat memastikan ibu dan bayi mendapatkan perawatan terbaik, baik selama kehamilan maupun setelah melahirkan.

Program Rekam Medis Elektronik Gratis untuk Bidan oleh BUMN ANGIN Foundation

Dalam rangka mendukung pelayanan bidan di Indonesia, BUMN ANGIN Foundation bermitra dengan eHealth.co.id untuk memberikan akses GRATIS selama 3 bulan terhadap rekam medis elektronik (RME) senilai 1,5 juta rupiah bagi 100 bidan terpilih. Melalui inisiatif ini, bidan diharapkan dapat memanfaatkan teknologi modern untuk memantau kesehatan ibu dan anak secara lebih efisien. Para bidan yang terpilih juga akan menerima pelatihan intensif terkait penggunaan RME serta pendampingan dalam integrasi sistem dengan SATUSEHAT.

Program ini memiliki kuota terbatas, menjadikannya peluang yang berharga bagi bidan yang ingin meningkatkan mutu pelayanan kesehatan mereka. Untuk informasi pendaftaran, kunjungi: s.ehealth.co.id/rmebidan.

Jadikan sistem operasional bidan Anda jadi jauh lebih efektif dengan Ehealth!