Di Mana AI Mulai Masuk ke Layanan Kesehatan?

AI saat ini sudah digunakan dalam berbagai aspek layanan kesehatan, seperti:

  • Membantu dokter menganalisis hasil radiologi atau laboratorium
  • Rekomendasi pengobatan berbasis data klinis pasien
  • Chatbot untuk layanan konsultasi awal
  • Pengisian otomatis rekam medis dari suara atau input cepat

Salah satu penerapan yang paling cepat berkembang adalah penggunaan AI untuk membantu pengisian RME. Dokter cukup berbicara, dan sistem AI mengubah suara menjadi teks yang langsung terstruktur ke dalam form rekam medis. Ini jelas mempercepat alur kerja.

Tapi… bagaimana dengan keamanannya?

Risiko Keamanan dan Privasi yang Perlu Diwaspadai

Di balik kemudahan penggunaan AI, ada beberapa potensi ancaman yang tidak boleh diabaikan:

1. Pencurian dan Kebocoran Data Pasien

Data medis adalah salah satu jenis data paling sensitif. Bila AI tidak dijalankan dalam sistem yang aman, maka potensi kebocoran atau penyalahgunaan data sangat tinggi.

2. Penyimpanan di Server Pihak Ketiga

Beberapa sistem AI memproses data di cloud atau server pihak ketiga. Bila tidak diaudit dengan benar, data bisa saja tersimpan di lokasi yang tak diketahui atau tak terjamin keamanannya.

3. Ketergantungan pada Teknologi Tanpa Kontrol

Mengandalkan AI tanpa pemahaman dan kontrol yang cukup dari faskes bisa membuat faskes kehilangan kendali atas data sendiri.

4. Kurangnya Kepatuhan Regulasi

Masih banyak sistem AI yang belum sesuai dengan regulasi lokal seperti UU Perlindungan Data Pribadi (UU PDP) atau standar rekam medis Kemenkes.

AI Inovasi yang Aman Bila Diterapkan dengan Benar

Meskipun menghadirkan tantangan, AI tetap merupakan inovasi yang penting dalam dunia kesehatan. Apakah teknologi ini menjadi berkah atau justru ancaman, sangat bergantung pada cara penerapannya. Di sisi lain, AI juga memiliki peran strategis dalam melindungi data kesehatan. Berikut adalah prinsip-prinsip penting agar penerapan AI tetap aman dan bertanggung jawab:

1. Enkripsi End-to-End

Data pasien harus dienkripsi baik saat disimpan maupun saat dikirim. Sistem AI harus berada dalam lingkungan yang aman dan tidak terbuka untuk akses publik.

2. Akses Berbasis Role

Tidak semua orang bisa mengakses semua data. Harus ada sistem yang mengatur siapa yang bisa mengakses data dan sejauh mana.

3. Audit dan Log Aktivitas

Setiap aktivitas pada sistem harus terekam, mulai dari siapa yang mengakses data, perubahan yang dilakukan, hingga waktu akses. Ini penting untuk mendeteksi pelanggaran atau kebocoran.

4. Kepatuhan terhadap Regulasi

Sistem harus mematuhi standar keamanan seperti HIPAA (untuk luar negeri) atau peraturan lokal seperti Peraturan Menteri Kesehatan No. 24 Tahun 2022 tentang Rekam Medis dan ketentuan Perlindungan Data Pribadi (UU PDP).

5. Penyimpanan Lokal atau Cloud Bersertifikasi

Gunakan penyedia cloud yang telah tersertifikasi untuk menyimpan data kesehatan, atau simpan di server lokal yang terlindungi jika infrastruktur memungkinkan.

6. Gunakan Vendor Terpercaya

Pilih aplikasi RME berbasis AI yang transparan tentang cara kerja AI-nya dan lokasi penyimpanan datanya. Jangan tergiur hanya dengan fitur, tapi lihat juga sertifikasi dan keamanan sistemnya.

7. Tetap Libatkan Tenaga Medis

AI sebaiknya membantu, bukan menggantikan. Tenaga medis tetap harus menjadi pengambil keputusan akhir.

Studi Kasus: RME Berbasis AI di Klinik

Beberapa klinik di Indonesia sudah mulai menggunakan sistem RME berbasis AI untuk mempercepat pencatatan medis. Salah satunya adalah sistem dari eHealth.co.id, yang menawarkan fitur:

  • Isi rekam medis lewat suara secara otomatis
  • Data disimpan di server lokal yang tersertifikasi
  • Enkripsi dan kontrol akses pengguna
  • Sesuai standar interoperabilitas SATUSEHAT

Dengan kombinasi teknologi dan keamanan, penggunaan AI seperti ini bisa memberikan dampak besar, tanpa mengorbankan privasi pasien.

AI Bisa Jadi Inovasi, Tapi Harus Dijaga

AI bukan ancaman, selama kita sadar bahwa data medis bukan sekadar angk, tapi nyawa, privasi, dan hak pasien. Faskes yang ingin maju dengan teknologi, harus juga siap menjaga kepercayaan dengan membangun sistem yang aman, patuh, dan transparan.

Tertarik mencoba pengisian rekam medis otomatis dengan teknologi AI, tapi tetap aman? Kunjungi eHealth.co.id | Artificial Intelligence dan jadwalkan demo gratis bersama tim kami.